Sebuah studi menjelaskan mengapa orang sulit berhenti mengudap keripik kentang atau kentang goreng. Makanan berlemak seperti keripik dan kentang goreng ternyata memicu tubuh memproduksi zat kimia yang hampir sama dengan apa yang terkandung dalam ganja.
Dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS), para peneliti melaporkan bahwa zat kimia tersebut, yang disebut endocannabinoid, adalah bagian dari sebuah siklus yang membuat kamu terus melahap kentang goreng nan gurih dan renyah itu. "Ini adalah riset pertama yang menunjukkan bahwa sinyal endocannabinoid dalam perut memainkan peran penting dalam mengatur asupan lemak" kata Daniele Piomelli, dosen farmakologi di University of California, Irvine.
Dalam studi itu, Piomelli menemukan bahwa lemak dalam saluran pencernaan memicu dilepaskannya endocannabinoid dalam otak. Namun otak bukanlah satu-satunya organ yang membuat zat kimia alami mirip ganja. Kulit manusia juga menghasilkan zat serupa. Cannabinoid kulit mungkin memainkan peran yang sama bagi manusia, seperti manfaat zat itu pada tanaman ganja. Zat itu memberi perlindungan dari matahari dan angin.
Endocannabinoid juga diketahui mempengaruhi nafsu makan dan indra perasa. Sebuah studi dalam PNAS pada 2009 menjelaskan mengapa orang cenderung banyak mengudap ketika mereka mengisap ganja. Dalam studinya, Piomelli dan timnya memasang tabung pada tikus untuk menguras isi perut binatang itu ketika makan atau minum. Tabung lambung itu digunakan peneliti untuk mengetahui apakah ada lemak yang bekerja pada lidah. Dengan cara itu, mereka dapat melihat pelepasan endocannabinoid atau paling tidak menemukannya dalam tabung.
Tikus diberi minum susu vanila ensure, semacam larutan gula, cairan kaya protein yang disebut peptone, atau minuman tinggi lemak yang terbuat dari minyak jagung. Analisis terhadap isi perut tikus menunjukkan protein dan gula tidak mempengaruhi dilepaskannya zat kimia ganja alami tubuh. Hanya konsumsi lemak yang memicu lepasnya endocannabinoid. Lemak pada lidah memicu sinyal kepada otak, yang kemudian memancarkan pesan ke dalam perut melalui berkas saraf vagus. Pesan itu memerintahkan produksi endocannabinoid dalam perut, yang kemudian mengerahkan sinyal lain yang mengirimkan pesan: makan, makan, makan! Source
No comments:
Post a Comment