Kurang tidur, kelelahan dan stres bisa menurunkan kewaspadaan otak yang dapat menyebabkan orang mengantuk dan kurang konsentrasi. Tidur pendek (napping) 20-40 menit saat waktu istirahat bisa kembali menyegarkan otak dan mengurangi kelelahan.
“Tidur 20 sampai 40 menit saja bisa membuat kamu lebih berenergi dan meningkatkan produktivitas serta kewaspadaan (alertness),” jelas Dr. Kasyunnil Kamal, MS., SpOK, dari Program Studi Magister Kedokteran Kerja FKUI, dalam acara Seminar Manajemen Stres & Kelelahan Kerja dalam Peningkatan Produktivitas Perusahaan di Prodia Tower, Jakarta.
Istirahat adalah salah satu cara yang paling mudah untuk mengurangi kelelahan dan ketidakwaspadaan otak. Menurut Dr Kasyunnil, napping (tidur pendek) sangat baik dilakukan oleh pekerja yang memiliki jam kerja panjang sehingga kurang tidur dan kurang istirahat.
Secara biologi, tubuh memerlukan tidur pendek (nap), karena pada malam dan tengah hari rangsangan biologi mempunyai kewaspadaan yang rendah. Tidur pendek akan meningkatkan kebugaran dan kewaspadaan. Oleh karena itu, ada dua periode waktu tidur, yaitu waktu tidur malam yang panjang dan siang yang pendek.
“Di Jepang pekerja disediakan nap room atau desk pillow untuk tidur sejenak. Kalau di Jerman pekerja juga disediakan waktu 20 menit untuk time break. Ini bisa meningkatkan kembali produktivitas,” jelas Dr Kasyunnil.
Dengan tidur sejenak 20 sampai 40 menit diharapkan pekerja dapat kembali mendapatkan kebugaran dan tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, misalnya kecelakaan kerja yang disebabkan karena kelelahan.
“Tidak usah lama-lama, kalau saya biasanya 30 menit sudah cukup. Kalau lebih dari 40 menit lebih baik bablas karena nggak bakal bikin segar malah pusing. Sekalian saja lanjut tidur 2 sampai 3 jam,” tutur Dr Kasyunnil yang juga tergabung dalam Perdoki (Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia).
Source
No comments:
Post a Comment